Devy Ika Listyawati, Aulanni’am, dan Herawati dari Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, membuktikan khasiat labu siam melawan penyakit inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit peradangan usus menahun. Hasil riset mereka menunjukkan, kandungan flavonoid dalam buah labu siam mampu meredam peradangan kronis di saluran pencernaan, terutama di usus itu.
Menurut spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, dr Primal Sudjana SpPD-KPTI MHKes, IBD yang tak tertangani menyebabkan penyakit yang lebih berbahaya. “Bisa menyebabkan pendarahan hebat, infeksi berat saluran usus, usus tersumbat, hingga usus berlubang,” tuturnya. Hal itu terjadi karena dinding usus semakin tipis akibat peradangan dalam jangka lama.
IBD dibagi menjadi 2 jenis, yaitu ulcerative colitis atau inflamasi kronis usus besar dan chron’s disease atau inflamasi kronis usus halus.
Menurut dr Primal gejala IBD di antaranya nyeri perut, diare kronis, dan terkadang terjadi diare berdarah. “Berbeda dengan diare biasa, diare kronis terjadi lebih dari 3 pekan.
Hindari konsumsi gandum dan sereal karena bisa mencetuskan IBD.
Flavonoid dalam air perasan labu siam itu bersifat antioksidan yang meredam gejala IBD. Mekanismenya bisa langsung maupun tidak.
Efek secara langsung, flavonoid menetralisir efek toksik dari radikal bebas. Dalam pembahasan, Devy menulis bahwa flavonoid mendonorkan ion hidrogen yang menetralkan radikal bebas dan menurunkan stres oksidatif dalam jaringan.
Sementara secara tidak langsung, air perasan labu siam meningkatkan antioksidan endogen seperti super oxide dismutase (SOD). Harap mafhum, pada tikus yang diberi indometasin, radikal bebas berupa reactive oxygen species (ROS) mengalami peningkatan. Jika radikal bebas jumlahnya berlebih, maka SOD tidak dapat menyeimbangkan sehingga terjadi kerusakan jaringan.
Cara mengonsumsinya, panaskan didihkan air lalu masukkan 10 labu siam kecil ukuran jempol orang dewasa selama 5-10 menit.
Bisa ditambahkan garam seujung sendok teh. Jangan sampai terlalu empuk dan jangan dikupas kulitnya, nanti khasiatnya banyak hilang,”
Selain labu siam, herbal yang umum di masyarakat untuk gangguan pencernaan yaitu kombinasi kunyit Curcuma longa, kencur Kaempferia galanga, dan lempuyang Zingiber zerumbet.
0 komentar:
Posting Komentar